Jumat, 19 Desember 2014

OPTIMASI KETINGGIAN GEDUNG

BESARAN-BESARAN FISIK TEKNOLOGIS

  1. Luas lantai kotor (gross floor area)
Jumlah luas lantai yang dibatasi yang dibatasi oleh dinding/kulit luar gedung yang beratap (covered area), termasuk ruang-ruang dalam tanah (basement).

  1. Luas lantai bersih (netto floor area)
Jumlah luas lantai yang dibatasi yang dibatasi oleh dinding/kulit luar gedung yang beratap (covered area), termasuk ruang-ruang dalam tanah (basement) dikurangi luas lantai untuk inti gedung.

  1. Luas lantai netto per orang
Luas lantai netto per orang besarnya tergantung jenis gedung di suatu negara. Satuan luas ini diperlukan untuk menentukan populasi gedung dalam perhitungan jumlah lift.
      Flat                              : 3 m2/orang
      Office                          : 4 m2/orang
      Hotel, Hospital            : 5 m2/orang

  1. Luas Inti gedung (building core area)
Luas inti gedung tergantung dari letaknya dalam zone. Makin keatas makin kecil, karena jumlah lift mengecil. Untuk penaksiran, luas inti gedung sekitar 5-10 kali luas tabung lift.

  1. Efisiensi lantai (floor efficiency)
Presentasi luas lantai yang disewakan terhadap luas lantai kotor. Makin besar efisiensi lantai, makin besar pula pendapatan gedung.
Efisiensi untuk gedung :
  • Office sekitar   = 80 %
  • Hotel sekitar    = 75 %
  • Flat sekitar      = 85 %

  1. Tinggi lantai ke lantai (floor to floor height)
Tinggi ini tergantung dari jenis proyek dan konstruksi lantai dalam hubungannya dengan keguinaan ruang.
Flat            : ceiling heigh 2,40 m, floor to floor height sekitar 3 m (dengan pelat
  datar)
Office        : ceiling heigh 2,60 m, floor to floor height sekitar 3,50 m
Tinggi balok lantai + ducting AC   : 0,80 – 1,00 m, jarak ini harus diusahakan minimal, sebab penghematan 10 cm saja kalau dikalikan 30 lantai = 3,00 m atau setinggi 1 lantai.

  1. Jumlah lantai
Yang membatasi jumlah lantai tidak hanya diputuskan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tekno ekonomi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh daya dukung tanah dan peraturan tata kota.

  1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Batas persentasi luas tanah yang boleh dibangun = kepadatan bangunan (building density)

  1. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Perbandingan luas lantai total terhadap luas tanah (floor area ratio)
Perbandingan ini sangat tergantung tinggi bangunan ekonomis (economic building height) dan peraturan tata kota yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan makro perkotaan dan ekonomi perkotaan/ urban economics.

   10. Faktor beban puncak lift (peak load factor)
Beban puncak lift ditentukan secara empiris dan tergantung jenis gedung dan lokasi gedung di suatu negara.
Flat                  = 3 %
Office              = 4 %
Hotel/Hospital  = 5 %

11. Waktu perjalanan bolak-balik elevator
Waktu yang diperlukan oleh lift berjalan bolak-balik dari lantai terbawah hingga teratas dalam suatu zone, termasuk waktu berhenti, penumpang keluar masuk lift dan pintu membuka dan menutup di setiap lantai tingkat.
Secara pendekatan perinciannya adalah sebagai berikut
-          Penumpang masuk lift di lantai dasar  ………………………………..……...…… 1,5 m detik
-          Pintu lift menutup di lantai dasar  ………………………………………...…….……… 2 detik
-          Pintu lift membuka dan menutup di setiap lantai tingkat  ………………….…... 2(n-1)2 detik
-          Penumpang keluar di setiap lantai tingkat (n-1) x m x 1,5 detik  ………………... 1,5 m detik
                                                                        n-1
-        Perjalanan bolak-balik lift dari lantai dasar sampai lantai teratas
dalam satu zone …………………………………………………………………. ..... 2(n-1)h  detik
                                                                                                                s
-        Pintu lift membuka di lantai dasar  ……………………………………..………………. 2 detik

Jumlah T = (2h+4s)(n-1) + s(3m+4)  detik
                                                                                    s
12. Kapasitas Elevator
Daya muat lift tergantung pabrik pembuatnya. Lazimnya berkisar antara 5-20 orang. Untuk kebutuhan khusus sampai 50 orang/lift (double deck)

13. Kecepatan Elevator
Kecepatan elevator yang dipilih tergantung pada tinggi gedung. Makin tinggi gedung, makin besar kecepatan liftnya, untuk menghemat waktu bolak-balik lift yang mempengaruhi pula waktu menunggu lift.
Kecepatan elevator dengan kecepatan rendah sekitar 1 m/det dan kecepatan tinggi mendekati 10 m/detik.

14. Jumlah elevator
Jumlah lift berlaku untuk suatu zone vertical dalam gedung tinggi yang lazimnya dibagi dalam beberapa zone lift. Pembagian dalam zone diperlukan untuk menghemat jumlah lift total. Tinggi 1 zone sekitar 20 lantai. Pembagian dalam zone juga berkaitan dengan posisi ruang-ruang mesin/mekanikal.


15. Waktu menunggu elevator
Waktu menunggu sama dengan waktu bolak-balik lift dibagi jumlah lift. Sambil menunggu lift orang dapat berkomunikasi sosial.
Office  = 30 detik

Flat      = 60 detik


2 komentar: